A. Pengertian Konsep Diri
1. Menurut Burns (1982)
Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan
tentang diri kita sendiri. Sedangkan Pemily (dalam Atwater, 1984), mendefisikan
konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks diri keyakinan yang
dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi,
nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut.
2. Stuart dan Sudeen (1998),
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan
pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu
dalam berhubungan dengan orang lain.
3. Seifert dan Hoffnung (1994)
Mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu pemahaman mengenai
diri atau ide tentang konsep diri.“
4. Cawagas (1983)
Menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan
individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya,
kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.
5. Santrock (1996)
Menggunakan
istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu dari konsep diri.
6. Atwater (1987)
Menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran
diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang tentang diri, perasaan,
keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.
Secara keseluruhan disimpulkan bahwa konsep diri
adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua
ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam
berhubungan dengan orang lain.
B. Konsep
diri terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
1. Citra
Tubuh/Gambaran Diri
Citra tubuh adalah persepsi seseorang tentang tubuh, baik
secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang
ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang
karakteristik dan kemampuan fisik serta persepsi dari pandangan orang lain
(Perry & Potter, 2005). Konsep diri yang baik tentang citra tubuh adalah
kemampuan seseorang menerima bentuk tubuh yang dimiliki dengan senang hati dan
penuh rasa syukur serta selalu berusaha untuk merawat tubuh dengan baik.
2. Diri
Ideal
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia
seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat
berhubungan dengan tipe orang yang diinginkan atau sejumlah inspirasi, tujuan,
nilai yang diraih. Ideal diri akan mewujudkan cita- cita atau pengharapan diri
berdasarkan norma-norma sosial di masyarakat tempat individu tersebut
melahirkan penyesuaian diri. Seseorang yang memiliki konsep diri yang baik
tentang ideal diri apabila dirinya mampu bertindak dan berperilaku sesuai
dengan kemampuan yang ada pada dirinya dan sesuai dengan apa yang
diinginkannya.
3. Harga
Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang
dicapai dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan
ideal dirinya. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain yaitu
dicintai, dihormati dan dihargai. Individu akan merasa harga dirinya tinggi
bila sering mengalami keberhasilan, sebaliknya individu akan merasa harga
dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintai atau diterima
lingkungan. Pada masa dewasa akhir timbul masalah harga diri karena adanya
tantangan baru sehubungan dengan pensiun, ketidakmampuan fisik, brepisah dari
anak, kehilangan pasangan dan sebagainya (Suliswati, dkk, 2005). Seseorang
memiliki konsep diri yang baik berkaitan dengan harga diri apabila mampu
menunjukkan keberadaannya dibutuhkan oleh banyak orang, dan menjadi bagian yang
dihormati oleh lingkungan sekitar.
Untuk meningkatkan harga diri
dapat dilakukan dengan cara:
a.
Memberi
kesempatan untuk berhasil yaitu dengan memberikan tugas yang kemungkinan dapat
di selesaikan, kemudian diberi pujian atau penghargaan atas keberhasilannya.
b.
Menanamkan
gagasan dengan member gagasan yang dapat memotivasi kreatifitas untuk
berkembang.
c.
Mendorong
aspirasi dengan menaggapi pertanyaan dan pendapatnya serta member dukungan
terhadap aspirasi yang positif sehingga merasa diterima.dll
4. Peran
Diri
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan
tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu
didalam kelompok sosialnya. Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam
kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan memvalidasi
pada orang yang berarti (Suliswati, dkk, 2005). Individu dikatakan mempunyai
konsep diri yang baik berkaitan dengan peran adalah adanya kemampuan untuk
berperan aktif dalam lingkungan, sekaligus menunjukkan bahwa keberadaannya
sangat diperlukan oleh lingkungan. Posisi di
masyarakat dapat menjadikan stressor terhadap peran karena struktur sosial yang
menimbulkan kesukaran atau tuntutan posisi yang tidak mungkin dilaksanakan.
Stres peran terdiri dari konflik
peran, peran yang tidak jelas, peran yang tidak sesuai dan peran yang
berlebihan.
a.
Konflik peran
dialami jika peran yang diminta konflik dengan system individu atau peran yang
konflik satu sama lain
b.
Peran tidak
jelas, terjadi jika perilaku diberi peran yang tidak jelas dalam hal perilaku
dan penampilan yang diharapkan.
c.
Peran tidak
sesuai terjadi jika indifidu dalam proses transisi merubah nilai dan sikap
d.
Peran
berlebihan terjadi jika individu menerima banyak peran tetapi tidak mampu untuk
melakukannya.
5. Identitas
Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang
dapat diperoleh dari observasi dan penilaian terhadap dirinya, menyadari
individu bahwa dirinya berbeda dengan orang lain. Identitas diri merupakan
sintesis dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh, tidak
dipengaruhi oleh pencapaian tujuan, atribut atau jabatan serta peran. Seseorang
yang memiliki perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda
dengan orang lain, dan tidak ada duanya. Kemandirian timbul dari perasaan
berharga, kemampuan dan penguasaan diri. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu
mengerti dan percaya diri, respek terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur
diri dan menerima diri (Suliswati, dkk, 2005).
Ciri-ciri
individu dengan identitas diri positif adalah:
a.
Mengenal diri
sebagai organism yang utuh, terpisah dari orang lain.
b.
Mengakui jenis
kelamin sendiri
c.
Memandang
berbagai aspek diri sebagai suatu keselarasan
d.
Menilai diri
sesuai dengan penilaian masyarakat
e.
Menyadari
hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan datang
f.
Memiliki tujuan
yang dapat direalisasikan
Dimensi konsep diri
a. Pengetahuan
tentang diri sendiri. Dalam benak pikiran seseorang telah
memiliki data tentang siapa dirinya. Semakin banyak tahu tentang deskripsi diri
akan semakin baik konsep dirinya. Contoh : “Saya Hartini kelas I SMK, pendiam,
mudah tersinggung, pintar, jago matematika, hemat, setia, kurang pede, taat
beribadah”. Wawasan tentang diri ini semakin lama semakin luas sesuai dengan
dinamika konsep dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar